Jumat, 02 Oktober 2020

Bimbel TPA Bappenas

 Bimbel TPA Bappenas


Bimbel TPA Bappenas – Tes Potensi Akademik atau yang biasa disingkat menjadi TPA merupakan tes yang mengukur kemampuan berpikir seseorang, meliputi kemampuan pemahaman dan penalarannya saat ini. Tingkat kemampuan berpikir seseorang ditentukan oleh kapasitas berpikir dan pengalamannya di dalam maupun luar sekolah, dan kemampuan berpikir ini berkembang sejak ia lahir hingga saat ini. TPA mengukur kemampuan berpikir dari tiga aspek, yaitu verbal, numerikal, dan figural. Kemampuan verbal merupakan kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan bahasa, kemampuan numerikal merupakan kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan angka, dan kemampuan figural merupakan kemampuan pemahaman dan bernalar dengan menggunakan gambar.


Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun secara umum skor tersebut  antara 200 s.d 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800.


Mengapa TPA dibutuhkan dalam proses seleksi?

TPA bertujuan untuk mengukur kapasitas berpikir seseorang, sehingga hasil tes ini dapat memprediksi apakah seseorang akan lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stress dengan tuntutan belajar di perguruan tinggi nantinya.

Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi akan memiliki proses berpikir dan strategi pemecahan masalah yang efektif dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik.

Bimbel TPA diadakan untuk mengenalkan model Tes  dengan pertimbangan orang yang mempunyai potensi tinggi namun belum pernah mengenal bentuk soal dan strategi mengerjakan tes seleksi tersebut selalu mendapat skor/nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang pernah mengikuti dan telah memahami aturan mainnya. Dengan mengikuti Bimbel ini maka nilai dapat dimaksimalkan dan skor yang didapat peserta lebih objektif, sebab bila setelah mengikuti Bimbel skor-nya tinggi maka memang objektitif tinggi dan bila rendah maka memang objektinya rendah.  

 

Permasalahan Seputar Tes Potensi Akademik

Ketika menjelang Tes Potensi Akademik (TPA), pada umumnya calon peserta TPA menghadapi problematika :

  • Tes Potensi Akademik (TPA) bukanlah suatu mata pelajaran atau matakuliah yangdiajarkansecarakhusus di institusi pendidikan formal. Sehingga, banyak calon peserta TPA merasa mengalami kesulitan, kebingungan, bahkan stress dalam menghadapi ujian Tes Potensi Akademik (TPA).
  • Asumsi bahwa untuk meraih skor tinggi di Tes Potensi Akademik (TPA) diharuskan menghapalkan banyak rumus. Tidak semua orang menyukai dan harus menyukai matematika. Kepandaian matematika hanyalah satu jenis dari kepandaian yang dimiliki manusia.
  • Anggapan bahwa proses ujian Tes Potensi Akademik (TPA) itu susah dan menegangkan laksana momok menakutkan di malam hari.
  • Banyaknya buku persiapan TPA yang beredar di toko buku tanpa isi kredibel. Tapi kita tidak tahu buku yang manakah yang benar-benar dapat membantu persiapan TPA kita. Silahkan anda membeli beberapa buku TPA di Toko Buku terdekat. Jangan kaget jika anda akan menemukan isi buku-buku TPA tersebut isinya hampir sama, hanya beda cover, nama penulis, dan penerbit.
  • Isi buku persiapan TPA yang sangat berbeda dengan ujian TPA sesungguhnya. Anda tidak akan dapat mengetahui kebenaran isi buku persiapan TPA sebelum mengikuti ujian TPA sesungguhnya. Saya telah membeli beberapa buku persiapan TPA, dan sangat kecewa dengan isinya karena simulasi buku TPA jauh berbeda dengan ujian TPA asli.

Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Bimbel TPA Bappenas. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti Bimbel TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting.Tetapi sebenarnya Bimbel TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Bimbel TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Bimbel TPA Bappenas.

 


Mengapa Bimbel TPA Bappenas Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.

Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan Bimbel Tes TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

 

Apa Saja Manfaat  Bimbel TPA Bappenas ?

Konsultan sukses-tpa berpengalaman menyelenggarakan Bimbel Tes TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti Bimbel di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.

Pada umumnya nilai TPA pasca Bimbel yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.

Bimbel TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Bimbel TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.

Materi Bimbel & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Instruktur berpengalaman & berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi Bimbel.

 

Tempat & Waktu

Bimbel dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Bimbel Tes TPA Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (informasi jadwal silahkan hubungi kami 082143247049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Bimbel : Pusat Studi Jepang UI Depok

 

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang

 

Pusat Bimbel TPA Bappenas

Rabu, 15 Juli 2020

Tes Potensi Akademik Verbal Analogi

Tes Potensi Akademik Verbal Analogi







Tes Potensi Akademik Verbal Analogi – Tes analogi merupakan tes untuk mengukur sampai sejauh mana Anda dapat melihat pola sebuah kata, atau fungsi dari kata tersebut dan menarik makna dari kata itu. Dalam hal ini, Anda diuji untuk melihat hubungan antara kata-kata yang ada dalam pasangannya. Menjawab soal padanan kata, Anda terlebih dahulu harus merumuskan hubungan antara kata-kata. Lalu kemudian mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung makna kata-kata terkait satu sama lain.





Biasanya, dalam beberapa pilihan jawaban, akan tampak memiliki hubungan kata yang sama.  Kerena itu, ketika Anda mengerjakan soal padanan kata, jangan sekali-kali Anda menjawabnya dengan tergesa-gesa, tanpa melihat semua pilihan jawaban yang ada. Jadi Anda harus membacanya dengan teliti dulu semua jawaban, baru kemudian memahami pola soal padanan kata tersebut, baru kemudian memutuskan jawaban Anda.


Cara mengerjakan Soal Tes Potensi Akademik Verbal Analogi ini, sangat penting bagi Anda untuk menemukan “Kata Kunci” atau hubungan yang “Khusus” atau “Unik” dari dua atau lebih kata yang diberikan. Padanan dapat juga diartikan sebagai kata atau frasa dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa dalam bahasa lain. Apabila anda menemukan hubungan kata yang terbentuk dari dua kata yang diujikan masih bersifat terlalu umum, maka anda akan kesulitan untuk menentukan alternatif jawaban yang paling tepat untuk padanan kata tersebut.

Contoh Soal Tes Potensi Akademik Verbal Analogi dan Pembahasan

  1. BURUNG : TERBANG = IKAN : …..

A.Berenang

B.Mamalia

C.Melata

D.Reptil

E.Bertelur

Jawaban:

Burung bergerak dengan cara terbang. Sedangkan ikan bergerak dengan cara berenang. Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah BERENANG (A).

  1. CABAI : ….. = GARAM : ASIN

A.Rawit

B.Manis

C.Dingin

D.Pedas

E.Pahit

Jawaban:

Ketika mengecap garam, maka di lidah akan terasa asin. Sedangkan ketika menggigit cabai, maka lidah akan merasakan pedas. Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah PEDAS (D).

  1. TIDUR : NGANTUK = ….. : …..

A.Istirahat : Lelah

B.Melati : Bunga

C.Kaki : Sepatu

D.Minum : Air

E.Kampus : Kuliah

Jawaban:

Untuk mengetahui padanan kata yang tepat Sobat dapat merangkai padanan hubungan kata pada ruas kiri dan ruas kanan menjadi sebuah kalimat. Hubungan padanan kata pada ruas kanan merupakan hubungan sebab akibat. Sebab kita ngantuk maka kita akan tidur. Demikian halnya, sebab kita lelah maka kita akan beristirahat. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah ISTIRAHAT : LELAH (A).

  1. ES BATU : ….. = API : PANAS

A.Keras

B.Bening

C.Dingin

D.Cair

E.Beku

Jawaban:

Hubungan padanan kata pada ruas kiri adalah kata benda dengan kata sifat. Maka. padanan kata pada ruas kanan juga seharusnya berupa kata benda dengan kata sifat. Api memiliki sifat panas, sedangkan es batu bersifat dingin. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah DINGIN (C).

  1. GANDUM : TEPUNG : KUE = ….. : ….. : …..

A.Padi : Beras : Nasi

B.Nasi : Bubur : Bayi

C.Air : Beku : Es

D.Wortel : Tomat : Sayur

E.Jeruk : Mangga : Buah

Jawaban:

Pada ruas kanan terdapat hubungan sebagai berikut; gandum yang diolah menjadi tepung, kemudian tepung diolah akan menjadi kue. Dengan demikian, dapat diperkirakan kata-kata yang ada di ruas kiri adalah sebagai berikut; padi setelah diolah akan menjadi beras, kemudian beras diolah akan menjadi nasi. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah PADI : BERAS : NASI (A).



  1. FILM : SUTRADARA = ….. = PENYAIR

A.Lagu

B.Lukisan

C.Puisi

D.Skripsi

E.Disertasi

Jawaban:

Pada ruas kanan terdapat padanan kata berupa hubungan antara profesi dengan karya yang dihasilkannya. Seorang sutradara akan menghasilkan karya berupa film. Sedangkan seorang penyair akan menghasilkan karya berupa puisi. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah PUISI (C).

  1. SAPI : HERBIVORA : MELAHIRKAN = AYAM : ….. : …..

A.Rumput : Omnivora

B.Omnivora : Bertelur

C.Herbivora : Susu

D.Karnivora : Beranak

E.Omnivora : Daging Ayam

Jawaban:

Pada ruas kanan, terdapat hubungan padanan kata sebagi berikut; Sapi merupakan binatang herbivora dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Sedangkan ayam merupakan binatang omnivora yang berkembang biak dengan cara bertelur. Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah OMNIVORA : BERTELUR (B).

  1. LIDAH : RASA = TELINGA : …..

A.Mendengar

B.Suara

C.Udara

D.Mata

E.Melihat

Jawaban:

Lidah merupakan indra pencecap, fungsinya adalah untuk mencecap rasa. Sedangkan telinga adalah indra pendengaran, fungisnya adalah untuk mendengarkan suara. Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah SUARA (B).

  1. SOSIOLOGI : ILMU = MONOPOLI : …..

A.Kekuasaan

B.Permainan

C.Perdagangan

D.Perekonomian

E.Pertanian

Jawaban:

Antorpologi merupakan salah satu disiplin ilmu. Sedangkan monopoli merupakan salah satu jenis permainan. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah PERMAINAN (B).

  1. SISWA : GURU : SEKOLAH = PASIEN : ….. : …..

A.Obat : Apotek

B.Obat : Dokter

C.Dokter : Rumah Sakit

D.Rumah Sakit : Obat

E.Apotek : Rumah Sakit

Jawaban:

Pada ruas kanan, terdapat hubungan padanan kata sebagai berikut; Siswa diajar oleh seorang guru di sekolah. Maka, hubungan padanan kata pada ruas kiri adalah sebagai berikut; Pasien dirawat oleh seorang dokter di rumah sakit. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah DOKTER : RUMAH SAKIT (C).


Itulah sedikit gambaran dan contoh soal Tes Potensi Akademik Verbal Analogi (Padanan Hubungan Kata) yang merupakan salah satu subtes dari Tes Kemampuan Verbal. Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.


Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, silahkan hubungi kami 082143247049 atau KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo




Tes Potensi Akademik Verbal Analogi

Jumat, 26 Juni 2020

Soal TPA Numerik dan Pembahasannya

Contoh Soal TPA Numerik dan Pembahasannya







Contoh Soal TPA Numerik dan Pembahasannya – TPA adalah sebuah tes untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademik). Hasil TPA juga dapat menjadi ukuran kemampuan berkomunikasi dan bernalar calon mahasiswa. Tes ini meliputi empat jenis soal yaitu tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.



Tes kemampuan numerik merupakan tes yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam berhitung dengan benar dalam waktu yang terbatas. Ruang lingkup tes numerik meliputi perhitungan, estimasi, interpretasi data, dan logika matematika, serta barisan dan deret.


Contoh Soal TPA Numerik dan Pembahasannya

  1. 142 + 77 = 82 + A Nilai A yang tepat adalah …..

A.142

B.137

C.135

D.113

E.156

Jawaban:

Jawaban: B.

Pembahasan :

142 + 77 = 82 + A

219 = 82 + A

A = 219 – 82

A = 137

Jadi, jawaban yang tepat adalah 137.



  1. 5, 7, 50, 49, 500, 343, ….

A.5.490

B.5.000

C.3.500

D.2.401

E.4.900

Jawaban B

Terdapat 2 pola dalam deret ini:

Pola pertama di kali 10 : 5, 50, 500

Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343

Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343

Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah 5000.





  1. A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, …., ….

A.M dan N

B.N dan O

C.M dan O

D.O dan M

E.O dan N

Jawaban B

A, B, C,    F, E, D,    G, H, I,    L, K, J,    M, N, O

Coba Anda perhatikan pola di atas. Huruf-huruf yang bergaris bawah urutannya dibalik, dan setiap 3 huruf berikutnya urutannya normal mengikuti abjad. Jadi, jawaban yang tepat adalah N dan O





  1. Berapakah nilai dari 3/4 dibagi dengan 7/9 ?

A.21/36

B.36/21

C.28/27

D.27/28

E.27/36

Jawaban: D

Karena dibagi (:) maka 7/9 dibalik menjadi 9/7 lalu dikalikan dengan 3/4

3/4 : 7/9 = 3/4 x 9/7 = 27/28



  1. Jika tahun 2015 Feni berumur 3,25 windu, maka pada tahun 2002 umur Feni adalah …..

A.12 Tahun

B.8 Tahun

C.11 Tahun

D.17 Tahun

E.13 Tahun

Jawaban: E.

Pembahasan :

Tahun 2015 umur Feni = 3.25 windu

1 windu = 8 tahun

3,25 windu = 26 tahun

Tahun lahir Feni = 2015 – 26 = 1989

Umur Feni pada tahun 2002 = 2002 – 1989 = 13 tahun

Jadi, jawaban yang tepat adalah 13 tahun.



  1. Bondan telah melakukan 3 kali tes Matematika dengan nilai rata-rata 89. Berapa nilai yang harus Bondan peroleh jika ingin nilai tes selanjutnya mendapatkan rata-rata 90?

A.97

B.94

C.90

D.93

E.95

Jawaban:  D

Pembahasan:

Nilai rata-rata 3 kali tes Matematika adalah 89. Jadi 3 x 89 = 267

Nilai ke-4 agar nilai rata-rata menjadi 90 : 4 x 90 = 360

Nilai yang harus didapat adalah 360 – 267 = 93.

Jadi, jawaban yang tepat adalah 93.



Bagaimana, apakah Anda bisa memahami contoh soal TPA numerik diatas? Cukup rumit ya ? Untuk itu tidak ada salahnya Anda sering-sering melakukan latihan supaya lebih memahami dan mengenail tipe soal TPA numerik.


Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Di Pelatihan TPA Bappenas ini Anda akan di ajarkan mengenai sinonim, antonim, matematika, silogisme, logika cerita dan gambar. Selain itu, Anda juga akan diajarkan trikdan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawabsoal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.


Mengapa Pelatihan TPA Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.


Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan TPA ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.


Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?

Konsultan sukses-tpa berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.


Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.


Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.


Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Instruktur berpengalaman & berlatarbelakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.


Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 082143247049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok


Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang

http://bit.ly/pelatihantpainfo




Contoh Soal TPA Numerik dan Pembahasannya