Selasa, 31 Maret 2020

Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika


Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika








Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika – Tes Potensi Akademik atau yang sering disingkat dengan TPA adalah sebuah tes yang berkaitan dengan kemampuan akademis atau keilmuan seseorang.
Tes Potensi Akademik terdiri dari empat (4) jenis tes yang masing-masing terbagi menjadi beberapa jenis subtes.
  • Tes kemampuan verbal : sinonim, antonim, dan padanan kata
  • Tes kemampuan numerik : tes deret bilangan, matematika berpola, aritmatika dasar, logika matematika dan matematika bercerita
  • Tes kemampuan penalaran : silogisme, soal cerita dan penalaran
  • Tes kemampuan visual spasial : gambar


Nah kali ini kami akan berbagi mengenai tes kemampuan numerik : Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika. Tes ini berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis.
Untuk dapat memahami nya, berikut kami berikan conth Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika dan pembahasannya :
  1. 54 adalah 27% dari ?
A.190
B.210
C.200
D.300
E.127
PEMBAHASAN :
54/A x 100% = 27%
54/27% x 100% = A
200 = A
JAWABAN : C

  1. (3 x 9/4) – (1/3)2 = …
A.6 39/36
B.7 9/36
C.6 23/36
D.6 20/26
E.6 16/26
PEMBAHASAN :
(3 x 9/4) – (1/3)2 = 27/4 – 1/9
= 6 + 3/4 – 1/9
= 6 + 27/36 – 4/36
= 6 + 23/36
= 6 23/36
JAWABAN : C

  1. 2,00486 x 0,5 = …
A.1,000243
B.1,00243
C.1,0243
D.1,00234
E.1,00253
PEMBAHASAN :
2,00486 x 0,5 = 2,00486 x 1/2
= 2,00486/2
= 1,00243
JAWABAN : B

  1. : 0,5 = …
A.6
B.12
C.18
D.24
E.60
PEMBAHASAN :
 : 0,5 =  : 1/2
= 12 x 2
= 24
JAWABAN : D

  1. 216 x 0,875 = …
A.188
B.198
C.218
D.209
E.189
PEMBAHASAN :
216 x 0,875 = 216 x 7/8
= (2.2.2.27) x 7/8
= 27 x 7
= 189
JAWABAN : E



  1. 1.036/0.04 = …
A.108.33
B.92.59
C.25.90
D.238.33
E.258
PEMBAHASAN :
1.036/0.04 = 1.036/(1/25)
= 1.036 x 25
= 25.9
JAWABAN : C

  1. (1/2 x 3) : 0,25 = …
A.2,7
B.3,7
C.6,0
D.7,0
E.7,7
PEMBAHASAN :
(1/2 x 3) : 0,25 = 3/2 : 1/4
= 3/2 x 4
= 6
JAWABAN : C
  1. 40% dari 110 sama dengan berapa dari 300?
A.14 2/3 %
B.15 %
C.16 1/2 %
D.14 5/6 %
E.16 %
PEMBAHASAN :
40% x 110 = A x 300
4% x 11 = A x 3
44/3 % = A
14 2/3 % = A
JAWABAN : A
  1. (882 + 115) ² =…..
A.994.003
B.994.004
C.994.009
D.894.003
E.894.009
PEMBAHASAN :
(882 + 115) ² =…..
=(997)² mendekati (1.000)², karena paling belakang angka 7 maka 7 x 7 =49
= 1.000.000 kurang sedikit dan angka belakang 9, maka
= 994.009
JAWABAN : C
  1. Jika Y% dari 80 adalah 32, maka nilai Y =
A.40
B.50
C.60
D.25,6
E.25
PEMBAHASAN :
Jika Y% dari 80 adalah 32, maka nilai Y =
y/…. x 80 = 32
y/100=32/80
y/100 =4/10
y=400/10= 40
JAWABAN : A

Bagaimana Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika diatas ?? Mudah bukan ?? Jika Anda masih kesulitan untuk mengerjakan dan memahami soal-soal diatas, ada baik nya Anda lebih banyak berlatih soal dan mengikuti Pelatihan TPA. Dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat. 


Mengapa Pelatihan TPA  Bappenas Penting?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.

Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan TPA ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.


Manfaat Kursus Tes TPA
Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan, hasilnya sebagian besar peserta TPA skornya meningkat tajam. Selain itu keuntungan lainnya adalah : Nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Dengan mengikuti Kursus TPA (Tes Potensi Akademik) yang akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi TPA.


Materi Pelatihan & Instruktur
Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.


Tempat & Waktu
Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.
Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 0821 4324 7049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB
Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, silahkan hubungi kami 0821 4324 7049 atau KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo





Soal Tes Potensi Akademik Aritmatika

Selasa, 24 Maret 2020

Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas

Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas



Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas - Tes potensi akademik merupakan sebuah tes potensi terstandar yang dibutuhkan sebagai salah satu komponen dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi. Skor yang didapat pada tes potensi akademik merupakan prediktor dalam menentukan performansi mahasiswa saat mengikuti program pendidikan yang lebih tinggi. Dalam teorinya, tes potensi akademik menyediakan informasi mengenai kriteria-kriteria atau kualifikasi umum yang dapat digunakan untuk membandingkan seluruh calon mahasiswa antara satu dengan lainnya. Tujuannya adalah agar mereka dapat memiliki informasi dalam membuat keputusan dalam menerima mahasiswa baru.



Tes potensi akademik Bappenas juga digunakan untuk mengetahui serta mengevaluasi kemampan seseorang yang ingin melakukan pendaftaran beasiswa, menjadi pegawai atau karyawan, dan beberapa kategori lainnya. Tes ini merupakan tes yang bisa dilakukan secara berkelompok atau organisasi, dan juga perorangan.

Jenis Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas

Berikut adalah jenis-jenis soal Tes Potensi Akademik (TPA) yang perlu Kamu ketahui :
  1. Kemampuan Verbal
Tes yang pertama adalah tes kemampuan verbal. Di bagian tes ini Kamu akan diuji sejauh apa Kamu menguasai perbendaharaan kata. Kamu juga harus bisa memahami sebuah bacaan dan bisa memahami arti kata-kata tertentu. Tes ini dibagi menjadi tes sinonim, antonim, analogi, dan perbendaharaan kata.
  1. Kemampuan Numerik
Tes yang satu ini merupakan jenis tes yang menguji kemampuan matematika dasar Kamu. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh apa Kamu bisa berpikir logis dan berpikir secara terstruktur. Tes ini memiliki beberapa bagian seperti tes deret bilangan, matematika berpola, aritmatika dasar, logika matematika.
  1. Kemampuan Penalaran
Tes kemampuan penalaran dilakukan untuk mengukur kemampuan seseorang berpikir secara logis. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang mengidentifikasi masalah kemudian mencari solusi yang tepat. Tes ini dibagi menjadi tes penalaran logis dan penalaran analitis.
  1. Kemampuan Visual Spasial
Berikutnya, Kamu harus mengikuti tes kemampuan visual spasial. Tes yang satu ini adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan nalar seseorang. Tes ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu tes perbedaan gambar, pencerminan, jaring-jaring, dan persepsi gambar.

Skor tes potensi akademik/TPA mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan oleh OTO Bappenas yang bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 s/d 800 dimana yang paling rendah adalah 200 dan paling tertinggi (apabila jawaban benar semua) adalah 800. Seseorang dinilai mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean). Skor tes potensi akademik yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali.
Banyaknya soal TPA disertai dengan waktu pengerjaan yang sempit mengakibatkan banyaknya peserta yang gugur pada tahap ini. Tidak hanya sebatas jumlah soal dan minimnya waktu yang diberikan, terdapat faktor kegagalan lainnya seperti kurangnya latihan mengerjakan soal-soal TPA, tidak memahami proses mengerjakan soal dengan cepat dan tepat, dan kurangnya pemahaman peserta atas deskripsi pengerjaan soal-soal TPA.
Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Kursus Persiapan TPA. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya Les TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat. Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Kursus TPA OTO Bappenas.

Mengapa Pelatihan TPA Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan  bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang  baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor  yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda;  peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan  peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa. Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi  seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll,  maka kegiatan pelatihan TPA ini dianggap penting  agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

 

Manfaat Pelatihan TPA OTO Bappenas

Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan, hasilnya sebagian besar peserta TPA skornya meningkat tajam. Selain itu keuntungan lainnya adalah : Nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
Kursus TPA OTO Bappenas akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Dengan mengikuti Kursus TPA (Tes Potensi Akademik) yang akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi TPA.

Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.

Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.
Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 0821 4324 7049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB
Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA OTO Bappenas, silahkan hubungi kami 0821 4324 7049 atau KLIK WhatsApp Sekarang



Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas

Jumat, 13 Maret 2020

Soal TPA Analogi (Padanan Kata)


Soal TPA Analogi (Padanan Kata)








Soal TPA Analogi (Padanan Kata) – TPA atau Tes Potensi Akademik adalah tes yang biasa digunakan untuk mengukur potensi akademik seseorang. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Soal TPA Analogi. Tes analogi merupakan tes untuk mengukur sampai sejauh mana Anda dapat melihat pola sebuah kata, atau fungsi dari kata tersebut dan menarik makna dari kata itu. Dalam hal ini, Anda diuji untuk melihat hubungan antara kata-kata yang ada dalam pasangannya. Menjawab soal padanan kata, Anda terlebih dahulu harus merumuskan hubungan antara kata-kata. Lalu kemudian mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung makna kata-kata terkait satu sama lain.





Cara mengerjakan Soal TPA Analogi ini, sangat penting bagi Anda untuk menemukan “Kata Kunci” atau hubungan yang “Khusus” atau “Unik” dari dua atau lebih kata yang diberikan. Padanan dapat juga diartikan sebagai kata atau frasa dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa dalam bahasa lain. Apabila anda menemukan hubungan kata yang terbentuk dari dua kata yang diujikan masih bersifat terlalu umum, maka anda akan kesulitan untuk menentukan alternatif jawaban yang paling tepat untuk padanan kata tersebut.



Contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) dan Pembahasan

  1. CABAI : ….. = GARAM : ASIN

    A.Rawit

    B.Manis

    C.Dingin

    D.Pedas

    E.Pahit

Jawaban : D. Pedas

Pembahasan : Ketika mengecap garam, maka di lidah akan terasa asin. Sedangkan ketika menggigit cabai, maka lidah akan merasakan pedas.



  1. TIDUR : NGANTUK = ….. : …..

    A.Istirahat : Lelah

    B.Melati : Bunga

    C.Kaki : Sepatu

    D.Minum : Air

    E.Kampus : Kuliah

Jawaban : A.Istirahat : Lelah

Untuk mengetahui padanan kata yang tepat Sobat dapat merangkai padanan hubungan kata pada ruas kiri dan ruas kanan menjadi sebuah kalimat. Hubungan padanan kata pada ruas kanan merupakan hubungan sebab akibat. Sebab kita ngantuk maka kita akan tidur. Demikian halnya, sebab kita lelah maka kita akan beristirahat.



  1. PERTANYAAN : JAWABAN = STIMULUS : …..

    A.Rangsangan

    B.Respon

    C.Tantangan

    D.Responden

    E.Kesimpulan

Jawaban : B. Respon.

Pembahasan : Jika dilihat dari soal, pertanyaan dihubungkan dengan jawaban karena pertanyaan membutuhkan jawaban. Sehingga stimulus sangat tepat dihubungkan respon. Karena stimulus sendiri mempunyai arti rangsangan yang tepat dihubungkan dengan respon.



  1. MESIN : PELUMAS = PENCERNAAN : …..

    A.Enzim

    B.Hormon

    C.Ludah

    D.Glukosa

    E.Sukrosa

Jawaban : A. Enzim

Pembahasan : Jika dilihat dari soal, mesin dihubungkan dengan pelumas karena mesin membutuhkan pelumas untuk bekerja. Sehingga pencernaan membutuhkan enzim untuk proses mencerna.



  1. PINTU : ENGSEL = TULANG : …..

    A.Belulang

    B.Simpai

    C.Sendi

    D.Otot

    E.Kerangka

Jawaban : C. Sendi

Pembahasan : Jika ingin membuat pintu harus menggunakan engsel untuk menyambungkan dengan kayu pintu. Begitu juga dengan tulang, semua tulang didalam tubuh manusia dihungkan dengan sendi agar tulang dapat digerakan.







  1. TINJU : RONDE = DRAMA: …..

    A.Adegan

    B.Babak

    C.Lakon

    D.Episode

    E.Sandiwara

Jawaban : B. Babak

Pembahasan : Dalam pertandingan tinju ada yang namanya ronde. Ronde dalam pertandingan tinju mempunyai arti ukuran pembagian waktu untuk sebuah pertandingan dalam  olahraga tinju. Begitu juga dengan drama, drama mempunyai ukuran pembagian waktu untuk memerankan sebuah drama yang disebut babak.



  1. KAMERA : LENSA = MANUSIA

    A.Otak

    B.Mata

    C.Hidung

    D.Telinga

    E.Mulut

Jawaban : B. Mata

Pembahasan : Untuk menangkap sebuah pemandangan atau gambar kamera harus disertai dengan lensa. Begitu juga dengan manusia, manusia membutuhkan mata untuk melihat atau menangkap sebuah pemandangan atau gambar.



  1. GANDUM : TEPUNG : KUE = ….. : ….. : …..

    A.Padi : Beras : Nasi

    B.Nasi : Bubur : Bayi

    C.Air : Beku : Es

    D.Wortel : Tomat : Sayur

    E.Jeruk : Mangga : Buah

Jawaban : A.Padi : Beras : Nasi

Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat hubungan sebagai berikut; gandum yang diolah menjadi tepung, kemudian tepung diolah akan menjadi kue. Dengan demikian, dapat diperkirakan kata-kata yang ada di ruas kiri adalah sebagai berikut; padi setelah diolah akan menjadi beras, kemudian beras diolah akan menjadi nasi.



  1. FILM : SUTRADARA = ….. = PENYAIR

    A.Lagu

    B.Lukisan

    C.Puisi

    D.Skripsi

    E.Disertasi

Jawaban : C.Puisi

Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat padanan kata berupa hubungan antara profesi dengan karya yang dihasilkannya. Seorang sutradara akan menghasilkan karya berupa film. Sedangkan seorang penyair akan menghasilkan karya berupa puisi.



  1. SAPI : HERBIVORA : MELAHIRKAN = AYAM : ….. : …..

    A.Rumput : Omnivora

    B.Omnivora : Bertelur

    C.Herbivora : Susu

    D.Karnivora : Beranak

    E.Omnivora : Daging Ayam

Jawaban : B.Omnivora : Bertelur

Pembahasan : Pada ruas kanan, terdapat hubungan padanan kata sebagi berikut; Sapi merupakan binatang herbivora dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Sedangkan ayam merupakan binatang omnivora yang berkembang biak dengan cara bertelur.



Itulah sedikit gambaran dan contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) yang merupakan salah satu subtes dari Tes Kemampuan Verbal. Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.




Mengapa Pelatihan TPA Bappenas Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.


Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Les TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.



Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?

Konsultan sukses-tpa.com berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.


Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.


Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.




Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatarbelakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.



Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 082143247049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok


Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang





Soal TPA Analogi (Padanan Kata)